Bali Kebagian Bantuan Rp 291 Milyar

Gianyar, Sekretaris Parlemen Australia untuk Bantuan Pembangunan Internasional, Bob McMullan, hari ini (07/05/) meluncurkan pembangunan jalan potong By Pass Tohpati- Kusamba, di Ketewel, Gianyar, Bali. Peluncuran pembangunan jalan ini menandai awal pekerjaan fisik Proyek Perbaikan Jalan Nasional Indonesia Timur (Eastern Indonesia National Road Improvement Project).

Program bantuan Pemerintah Australia ini mencakup 24 proyek perbaikan jalan sepanjang 500 kilometer dan jembatan utama di sembilan propinsi di Indonesia Timur.

Proyek perbaikan jalan tersebut diharapkan akan dapat menciptakan lapangan kerja sebanyak 10.000 selama proses kontruksi berlangsung.

Proyek Perbaikan Jalan Nasional Indonesia Timur didanai oleh pinjaman lunak sebesar A$ 300 juta dari Pemerintah Australia, dengan masa waktu pengembalian selama 40 tahun. Proyek ini juga didukung paket bantuan hibah A$ 28 juta yang digunakan untuk persiapan proyek dan aspek-aspek pelaksanaan proyek.

Dari total A$ 300 juta bantuan Pemerintah Australia, Propinsi Bali mendapat bantuan sebesar Rp 291 milyar rupiah untuk perbaikan jalan Tohpati-Kusamba.

“Jaringan jalan nasional yang kokoh adalah penting untuk pembangunan kawasan, sosial dan ekonomi. Peningkatan jaringan jalan nasional akan memangkas waktu dam biaya perjalanan, dan meningkatkan akses ke pasar dan jasa,” kata McMullan.

Pelebaran jalan by pass Tohpati-Kusamba atau by pass Ida Bagus Mantra ini, juga diharapkan akan dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya ini.

“Statistik kecelakaan lalu lintas polisi 2008 menunjukkan lebih dari satu nyawa melayang, untuk setiap kilometer di jalan raya Tohpati-Kusamba. Saya gembira Australia bisa memberi sumbangan untuk mengurangi jumlah korban akibat kecelakaan di ruas jalan ini,” tambahnya.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyatakan, bantuan untuk perbaikan jalan dari Pemerintah Australia ini diharapkan dapat menghilangkan disparitas infrastruktur jalan antar propinsi, antar kabupaten kota hingga antar desa di Indonesia.

“Kita harap output pengerjaan proyek ini berkualitas tinggi dan selesai tepat waktu. Meski pinjamannya dalam bentuk dollar, ini merupakan pinjaman dan tetap harus kita kembalikan,” tegas Kirmanto. (beritabali.com)

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts