Showing posts with label Piala AFF 2010. Show all posts
Showing posts with label Piala AFF 2010. Show all posts

Jelang Final Piala AFF: Gangguan demi Gangguan Menimpa Timna

Jakarta - Setelah disibukkan dengan berbagai acara seremonial dan bahkan cenderung politis, rupanya gangguan belum habis menerpa Bambang Pamungkas dkk. Termasuk yang terjadi dalam penerbangan ke Kuala Lumpur.

Timnas Indonesia bertolak dengan pesawat pribadi Pegasus Air dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (24/12/2010). Berkebalikan dengan niat untuk membuat timnas nyaman, yang terjadi justru sebaliknya.

Namun dari pengamatan detikSport di salah satu tv swasta, kondisi di dalam pesawat kurang nyaman. Pasalnya, selain pemain, ofisial tim dan pengurus PSSI, juga terdapat keluarga pengurus PSSI dan wartawan.

Keberadaan pihak-pihak yang tidak seharusnya berada di kabin itu sangat patut disesalkan. Bagaikan sedang membuntuti selebriti, reporter televisi milik keluarga Bakrie (yang juga pemilik pesawat dan rekan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid), itu getol mewawancarai para pemain.

Karenanya, terlihat beberapa pemain menampakkan bahasa tubuh yang tidak nyaman. Alih-alih istirahat karena pada sore harinya timnas akan langsung berlatih di Malaysia, para pemain malah jadi lelah.

Hal ini sangat disesalkan karena di saat timnas butuh kondisi fisik prima dan fokus total, mereka justru mendapat gangguan demi gangguan yang sama sekali tidak diinginkan.

Final Piala AFF: 'Bermain di Kandang Tak Akan Banyak Membantu Malaysia'

Kuala Lumpur - Timnas Malaysia akan diuntungkan dengan menggelar final leg pertama di kandang. Namun K. Rajagobal menilai hal ini tak akan banyak membantu timnya tim lawan cukup kenal dengan gaya permainan mereka.

Malaysia akan menjamu Indonesia di Stadion Bukit Jalil, Minggu (26/12/2010).

Bisa dikatakan kedua kubu tak asing lagi dengan kekuatan lawannya. Ini merupakan pertemuan kedua bagi Malaysia dan Indonesia di sepanjang turnamen setelah di laga sebelumnya skuad 'Garuda' menghancurkan Malaysia dengan skor telak 5-1.

Dengan digelarnya pertandingan final pertama di depan publik sendiri, ini akan menjadikan keuntungan buat Malaysia untuk balas dendam plus menyibak kans juara. Akan tetapi pelatih Rajagobal menolak anggapan itu karena tim lawan sedikit banyak telah mengetahui gaya permainan timnya.

"Tidak akan ada banyak keuntungan meskipun kami memainkan final pertama di rumah, tapi yang jelas menarik untuk melihat aksi mereka yang pertama di luar kandang," ujarnya yang dikutip Utusan.

"Apa yang harus kami optimalkan itu rahasia, tapi saya pikir kedua tim tahu bagaimana gaya permainan masing-masing (dari hasil pertemuan pertama), "pungkas dia.

Riedl: Laga Away Bisa Untungkan Indonesia

Jakarta - Skuad Indonesia akan berlaga di depan puluhan ribu suporter lawan di final leg I. Hal itu diyakini tak akan mempengaruhi tim 'Garuda' dan dinilai malah bisa mendatangkan keuntungan.

Tim 'Merah Putih' akan menghadapi Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Minggu (26/12/2010).

Di laga tersebut, Indonesia jelas akan mendapat tekanan bukan dari Malaysia di atas lapangan namun juga dari puluhan ribuan suporter lawan. Ini menjadi salah satu faktor yang paling dicemaskan karena partai ini merupakan laga tandang pertama Firman Utina cs selama berlangsungnya Piala AFF 2010.

Meski demikian, tak ada keraguan pada Alfred Riedl kalau suporter lawan akan mempengaruhi performa skuad Indonesia. Ia menilai timnya malah bisa mendapat keuntungan dengan memainkan laga away itu.

Riedl memberi contoh di laga semifinal melawan Filipina di mana di kedua leg skuad Indonesia cuma dapat menang tipis masing-masing dengan skor 1-0. Menurut dia, jika saja laga tersebut digelar di depan publiknya sendiri maka Filipina akan bermain lebih terbuka sehingga pertandingan akan berjalan lebih mudah, begitu juga dengan Malaysia.

"Saya tak yakin bagaimana para pemain saya akan bereaksi karena kami tak memiliki kesempatan untuk merasakan laga away di semifinal melawan Filipina," ungkap Riedl yang dilansir situs resmi AFF.

"Mungkin laga akan lebih mudah jika semifinal itu dilakukan di Manila karena mereka akan bermain lebih terbuka di depan publik sendiri. Tapi karena mereka bermain di Jakarta, mereka menutup lapangan dan membuat laga sangat ketat."

"Saya tak tahu bagaimana cara Malaysia melalui laga ini jadi kami akan menunggu dan melihat apa yang akan terjadi,"tukasnya.

Satu hal yang diyakini Riedl adalah skuadnya tak akan banyak terpengaruh saat berlaga di depan puluhan ribu suporter lawan.

"Saya tak tahu bagaimana reaksi menjelang laga tapi saya tak merasa bahwa itu akan banyak berpengaruh terhadap pada pemain saya," demikian Riedl.

Final AFF 2010: Tiba di Malaysia, Timnas Langsung Dielu-elukan

Tim nasional sepak bola Indonesia disambut hangat dan dielu-elukan oleh warga negara Indonesia yang tinggal di Kuala Lumpur. Kedatangan timnas juga disambut dengan pengalungan bunga oleh 25 siswa Sekolah Indonesia Kuala Lumpur yang dikerahkan oleh Duta Besar Republik Indonesia Da'i Bachtiar, Jumat (24/12/2010).

Timnas tiba di Bandara Sultan Abdul Azis Syah Subang pukul 12.20 waktu Kuala Lumpur. Pemain yang pertama turun dari pesawat adalah bek tengah Hamka Hamzah. Para pemain kemudian bersalaman dengan Duta Besar Da'i Bachtiar dan sejumlah staf kedutaan di tepi landasan parkir.

Pemain kemudian langsung masuk ke ruang tunggu khusus. Mereka duduk sambil bersantai dan bersosialisasi di dunia maya menggunakan telepon seluler. Ada juga yang duduk sendirian menghindari keramaian di ruangan samping, seperti kiper Ferry Rotinsulu.

Di dalam ruang tunggu itu, ibu-ibu istri pejabat kedutaan mengajak para pemain idola berfoto, seperti Irfan Bachdim, Cristian Gonzales, Markus Haris Maulana, dan Firman Utina. Bachdim paling laris diajak berfoto bersama oleh kaum hawa.

Para pemain keluar dari ruang tunggu pukul 13.15 karena proses pengurusan izin masuk sudah selesai. Di lorong keluar bandara, setelah meja imigrasi, para pemain dikalungi bunga oleh anak-anak Sekolah Indonesia Kuala Lumpur.

Di luar bandara, Bambang Pamungkas (BP) giliran menjadi serbuan para suporter Malaysia. BP yang pernah menjadi bintang klub Selangor FC masih menjadi idola penggemar sepak bola di Malaysia.

[sumber: http://bola.kompas.com/read/2010/12/24/14382786/Tiba.di.Malaysia..Timnas.Langsung.Dieluelukan]

Hindari Suap Penjudi, Timnas Dikawal

Ketua Umum PSSI Nurdin Halid bakal terjun langsung memberikan pengawalan khusus bagi tim nasional Indonesia saat bertandang ke Malaysia pada leg pertama babak final Piala AFF 2010, Minggu (26/12/2010). Nurdin mengawal agar faktor nonteknis tidak mengganggu.


Nurdin menyebutkan, salah satu gangguan faktor nonteknis adalah bandar judi. Nurdin mengklaim memiliki pengalaman menangani kasus seperti tersebut.


"Saya pernah menangkap penyuap saat membawa timnas di Lebanon. Yang paling penting, saya tahu tekniknya menangkap penyuap. Makanya, saya memberikan kawalan khusus," kata Nurdin kepada wartawan di kantor PSSI, Rabu (22/12/2010).


Nurdin mengatakan, Firman Utina dan kawan-kawan juga akan mendapatkan pengawalan khusus dari Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) selama berada di negeri jiran tersebut.


"Saya sudah mendapatkan laporan dari Pak Nugraha Besoes bahwa FAM akan memberikan pengawalan khusus bagi timnas sama seperti yang kita lakukan di sini. Pihak KBRI juga akan memberikan pelayanan semaksimal mungkin bagi timnas dan mengoordinasi suporter Indonesia," tukas Nurdin.


Timnas Indonesia sendiri dijadwalkan bertolak ke Malaysia pada Jumat (24/12/2010).


[sumber: http://bola.kompas.com/read/2010/12/23/09134458/Hindari.Suap.Penjudi..Timnas.Dikawal]

FINAL PIALA AFF 2010: TKI di Malaysia "Serbu" Tiket Final

Tiket pertandingan final leg pertama Piala AFF 2010 antara Malaysia dan Indonesia di Kuala Lumpur diserbu oleh para tenaga kerja Indonesia, pelajar, dan pengusaha asal Indonesia. Penjualan tiket untuk warga Indonesia dilakukan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur mulai Kamis (23/12/2010) pukul 09.00. Mereka ingin mendukung tim "Merah Putih" saat berlaga di Stadion Bukit Jalil Malaysia, Minggu (26/12/2010).

Ini kesempatan yang saya tunggu-tunggu untuk menyaksikan langsung penampilan Okto.
-- Miftakhul

Penjualan tiket final leg pertama diserbu oleh para suporter Indonesia meskipun tidak seheboh di Jakarta. Warga antre dengan tertib di depan lima loket yang disediakan. Di Stadion Bukit Jalil sebagian pendukung timnas Malaysia membeli tiket sejak loket dibuka pada pukul 09.00 waktu setempat.


Masyarakat Indonesia yang bekerja di Malaysia mengantre sejak pukul 09.00 untuk mendapatkan tiket seharga 30 ringgit atau setara Rp 86.000 per lembar. Panitia mengalokasikan 15.000 lembar tiket untuk warga Indonesia di Malaysia dari total 88.000 tiket yag dicetak.


Para pembeli tiket berasal dari berbagai macam kalangan, seperti buruh bangunan, mahasiswa, pengusaha, dan pegawai kantoran. Ada juga warga Jakarta yang sengaja datang ke Kuala Lumpur untuk menyaksikan laga final leg pertama.


Panitia hanya menyediakan tiket di tribun terbuka itu untuk pendukung Indonesia yang membeli di KBRI. Sementara tiket di tribun tertutup dijual 50 ringgit atau sekitar Rp 144.500 per lembar, yang hanya dijual di kompleks Stadion Bukit Jalil.


"Ini kesempatan yang saya tunggu-tunggu untuk menyaksikan langsung penampilan Okto (sayap serang Oktovianus Maniani) dan Gonzales," ujar Miftakhul (34), warga Lamongan yang menjadi buruh bangunan di Kuala Lumpur sejak 1991.


[sumber: http://bola.kompas.com/read/2010/12/23/18204184/TKI.di.Malaysia.Serbu.Tiket.Final]

Popular Posts