Secara umum penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang lembap. Dari perkiraan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sedikitnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia setiap tahunnya.
Bagaimana Gejala Demam Berdarah
Karena penyakit demam berdarah adalah salah satu penyakit yang berbahaya bila penangannya terlambat dilakukan, maka sudah sepantasnya sebagai masyarakat yang tinggal di kawasan tropis, masyarakat Indonesia hendaknya harus mengetahui seperti apa gejala demam berdarah itu sendiri.
Penyakit demam berdarah sebenarnya dapat mencakup gejala seperti flu dan disertai dengan demam tinggi, sakit kepala, nyeri di belakang mata, nyeri otot-oto serta sendi dan ruam tetapi bisa ringan atau berat dan dapat bervariasi sesuai dengan usia dan kesehatan pasien.
Demam tinggi yang diakibatkan oleh demam berdarah kerap menimbulkan pembesaran hati, serta dalam kegagalan sirkulasi kasus yang parah dapat terjadi kenaikan suhu mendadak pada tubuh dengan disertai dengan warna wajah memerah seperti halnya gejala flu. Demam biasanya dilanjutkan 2-7 hari. Suhu panas bisa mencapai 41°C, mungkin dengan kejang dan komplikasi lain.
Gejala umum ini pada umumnya akan mereda, tapi pada kasus yang berat kondisi pasien dapat tiba-tiba memburuk setelah beberapa hari demam, tetes suhu, diikuti oleh tanda-tanda kegagalan sirkulasi, dan pasien cepat dapat jatuh ke dalam keadaan kritis shock dan mati dalam waktu 12 sampai 24 jam.
Untuk itu, sehingga sangat disarankan untuk pasien yang mengalami panas tinggi secara mendadak serta tanda-tanda lainnya, segeralah periksakan diri ke dokter. Sebab, tidak selamanya demam berdarah diawali dengan tanda bintik merah di kulit seperti umumnya yang diketahui.
0 comments:
Post a Comment