Produk ini memang belum dijual secara resmi di Indonesia, tetapi beberapa pihak telah memilikinya. KompasTekno pun tak ingin ketinggalan menjajal Galaxy S4.
Tak ada kesan luar biasa saat pertama kali menggenggamnya. Mungkin karena bentuknya yang hampir sama dengan Galaxy S III. Ya, ponsel ini terlihat seperti Galaxy S III versi besar dengan layar seluas 5 inci. Meski demikian, Galaxy S4 terasa lebih ramping dan lebih ringan.
Saat menggenggam dengan satu tangan, ibu jari tak dapat meraih seluruh sudut layar. Memegang dengan dua tangan dan bernavigasi dengan dua ibu jari adalah cara terbaik memakai ponsel ini.
Layar yang dipakai beraspek rasio 16:9 yang membuat sudut pandang menjadi luas. Layar Galaxy S4 memakai jenis Super AMOLED yang terkenal dengan kontras dan saturasi yang agak tinggi.
Panel belakang Galaxy S4 terbuat dari plastik dan memiliki gestur, meskipun Samsung mengklaim ini adalah material polikarbonat ringan yang kuat. Apa pun klaim tersebut, material ini terasa kurang mantap dalam genggaman dan mengurangi kesan elegan jika Galaxy S4 disandingkan dengan ponsel berbahan kaca atau aluminium.
KompasTekno juga sempat memperhatikan bagian belakang Galaxy S4. Di sana terdapat slot SIM card, MicroSD, sampai baterai. Di sisi atas terdapat kamera dan lampu kilat LED, sedangkan di bawah terdapat komponen speaker.
Kesan luar biasa baru terasa saat mulai mengeksplorasi Galaxy S4 yang telah memakai sistem operasi Android versi 4.2.2 (Jelly Bean).
Performa ponsel andalan Samsung ini terasa sangat gegas dan tak ada lag karena ditopang oleh prosesor octo core (delapan inti) Exynos dan RAM 2GB. Dua komponen inilah yang berperan besar menjamin kelancaran navigasi.
Demikian juga ketika eksekusi aplikasi dilakukan. Untuk sekadar membuka tutup aplikasi sangatlah cepat. Sayang, KompasTekno tak punya banyak waktu bermain-main dengan Galaxy S4 sehingga tak berkesempatan menjajal fitur terbaru yang disematkan. Sumber: kompas.com
0 comments:
Post a Comment