Hidayat mengungkapkan keempat perusahaan otomotif yang sudah menyatakan kesanggupannya itu, Daihatsu, Toyota, Suzuki, dan Nissan. "Saya challenge mereka," katanya.
Ia juga mengatakan sudah menerima kunjungan Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia Takayuki Kimura hari ini yang menyatakan keinginan Nissan mengembangkan low cash and green car.
Hidayat mengatakan, pemerintah membuka kesempataan yang sama kepada semua prinsipal untuk bekerjasama. "Silakan ajukan proposal, kita akan seleksi sesuai keinginan Indonesia,” katanya.
Dalam hitungannya, harga jual mobil tersebut berada di kisaran Rp 70 juta sampai 80 juta per unit. "Dan memiliki kadungan lokal 60 sampai 70 persen,” katanya.
Hidayat menjelaskan dirinya sudah meyakinkan ke para prinsipal tersebut bahwa mobil murah dan ramah lingkungan punya pasar yang bagus di Indonesia. "Mereka tanya soal pasarnya, saya bilang bagus," katanya.
Apalagi, kata dia pendapatan perkapita masyarakat Indonesia saat ini sudah mencapai US$ 2.600 dan diperkirakan akan meningkat US$ 3.000 pada tahun depan. "Dengan income per kapita yang seperti itu, keinginan untuk membeli mobil yang kecil dan murah semakin besar,”Jelasnya.
Hidayat mengatakan, Indonesia membutuhkan setidaknya sekitar 100 ribu sampi 300 ribu unit per tahun mobil jenis ini. Ia berharap program ini bisa terealisasi pada akhir tahun 2011.
Saat ini, kata dia, Kementerian erindustrian menyiapkan regulasi untuk pengembangan mobil murah dan ramah lingkungan ini. "Termasuk insentif yang nanti akan diberikan," katanya.
Menurut Hidayat program ini harus segera diwujudkan untuk menghadapi persaingan dengan Thailand yang kini menjadi basis produksi otomotif di ASEAN. “Jadi jangan sampai nanti kita kebanjiran produk otomotif dari luar." Sumber: tempointeraktif.com.
