Pesawat tersebut terakhir melakukan kontak dengan tower Bandara Kaimana sekira pukul 13.45 wit. Pilot mengabarkan saat itu kondisi hujan gelap dengan jarak pandang 2 kilometer.
“Kemudian tower menyarankan pilot untuk kembali ke bandara terdekat (Fak-Fak, Nabire atau Sorong). Saat itu pihak tower menyerahkan keputusan ke pilot karena status bandara Kaimana AFIS dan belum punya pusat controller,’ tutur Gagarin.
Kalaupun cuaca buruk, alat NDB (Non Directional Bigganing) dapat memantau pesawat mendarat dari arah Tenggara bandara.
“Sebelumnya pukul 11.00 WIT pesawat downer express mendarat selamat dengan kondisi hujan di Kaimana. Kebetulan saya ikut pesawat Downier dari Sorong.”
Seorang warga sebagai saksi mengaku, sebelum jatuh dan tercebur ke laut, pesawat arah 500 meter bandara di sebelah selatan hampir menubruk sebuah longboat. Beruntung longboat dapat menghindar.
Sudah tercebur ke laut, bunyi ledakan atau dentuman disusul ekor pesawat naik ke atas air. Namun dalam hitungan menit, pesawat kembali tenggelam ke dasar laut.
Baru setelah sekira 20 menit, pihak bandara dibantu warga mendekati pesawat dan menolong para korban dengan longboat.
Sumber okezone
0 comments:
Post a Comment