“Tiga pohon yang roboh akibat angin puting beliung, Selasa (28/12/10) Minggu lalu, saya potong ranting dan dahannya untuk kayu bakar. Jam 09.OO Wib saya mulai memotong memakai gergaji mesin tinggal separo, jam 11.30 Wib saya tinggal beristirahat makan yang tempatnya tidak jauh dari lokasi, usai makan menuju lokasi, aneh bin ajaib pohon yang tadinya rubuh kini telah tegak seperti semula, melihat keanehan itu saya langsung memanggil teman-teman dan jadilah ramai seperti sekarang,” kata Santibi saat diwawancarai wartawan di belakang kantor balai Desa Sukamaju, Rabu (5/1/11).
Selanjutnya, ia menghentikan pekerjaannya memotong karena takut dan tidak mau meneruskan lagi pekerjaannya. Sementara, H Masnun Kaur Desa Sukamaju didampingi Tohir, saat dimintai keterangan menjelaskan bahwa lokasi pohon beringin yang tumbang berada dilokasi tanah bengkok desa. “Dahulu ada semacam kawah untuk tandon air, ceritanya kalau bulan-bulan itu kering itu tandanya ada kemarau panjang. Di lokasi tersebut ada makam tua, warga menyebutnya dengan makam Buyut Kedaleman. Mari kita sikapi kejadian ini dengan akal sehat dan jangan dikaitkan dengan hal tertentu, semua itu adalah kebesaran Tuhan, kita semua umatnya wajib tingkatkan ibadah untuk bekal akherat nanti,” ungkapnya sambil mengakhiri cerita.
Terpisah, Kapten infantri Muslik Danramil Cikande saat mendapat berita tentang pohon tumbang ajaib berdiri kembali langsung menugaskan anggota koramil mengecek kebenarannya. “Semua peristiwa yang berada di Kecamatan Cikande dan Kibin, saya harus mengetahui detailnya, seperti kejadian ini, saya langsung menugaskan anggota untuk mengecek ke lokasi, ini saya lakukan sebagai usaha preventif agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena ramainya warga melihat pohon beringin,” tuturnya.
0 comments:
Post a Comment