PBB Pekerjakan Penjahat Perang

Sebuah dokumen yang membuktikan seorang mantan tokoh pemberontak yang diduga terlibat kejahatan perang, menjadi tokoh penting dalam misi PBB di Republik Demokratik Kongo.

Dokumen ini membuktikan bahwa Jendral Bosco Ntaganda berperan aktif dalam rantai komando misi PBB.

Pasukan gabungan PBB-Kongo saat ini tengah menghadapi para pemberontak Hutu di timur Kongo.

PBB mengatakan pemerintah Kongo telah memastikan bahwa Jendral Ntaganda tidak terlibat dalam operasi gabungan ini.

Juru bicara pasukan penjaga perdamaian Monuc, Kevin Kennedy mengatakan nama sang mantan pemimpin pemberontak itu tidak tercantum dalam dokumen yang diketahui Monuc.

Pasukan anak-anak

Dari ibukota Kongo Kinshasa dikatakan bahwa sebuah dokumen internal militer mengatakan Bosco Ntaganda menjabat wakil kordinator untuk operasi gabungan itu dan Ntaganda hadir dalam rapat membahas operasi itu.

Seorang petinggi militer Kongo memastikan bahwa mantan pemberontak itu memang terlibat dalam operasi gabungan ini.

Sang petinggi ini bahkan menggambarkan Ntaganda sebagai penasihat untuk komandan operasi gabungan.

Awal tahun ini, pemerintah Kongo mengatakan keterlibatan Ntaganda mungkin bisa berguna untuk mewujudkan perdamaian di kawasan timur negeri itu.

Namun, saat itu Monuc mengatakan tidak akan berpartisipasi dalam operasi apapun jika ada seorang yang diduga melakukan kejahatan perang terlibat di dalamnya.

Jendral Ntaganda sebelumnya adalah kepala staf untuk pimpinan pemberontak Kongo, Laurent Nkunda.

Dia kemudian bergabung dengan tentara pemerintah awal tahun ini setelah Jendral Nkunda tertangkap di Rwanda.

Bosco Ntaganda saat ini diburu Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas dugaan melakukan kejahatan perang dan membentuk tentara anak-anak antara tahun 2001-2003.

Para hakim ICC mengatakan sebagai deputi pimpinan operasi militer kelompok pemberontak Tentara Patriotik untuk Kebebasan Kongo (FPLC), Ntaganda bertanggung jawab atas tujuh kamp pelatihan tentara anak-anak.

Dia juga dituduh ikut serta dalam berbagai operasi militer FPLC yang menggunakan pasukan anak-anak. (suaramerdeka.com)

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts