Port Elizabeth - Uruguay adalah mantan juara dunia dengan koleksi dua titelnya. Namun baru pada 2010 ini persepakbolaan La Celeste boleh dibilang sedang bangkit dari tidur panjangnya.
Tim asal Zona CONMEBOL itu adalah jawara Piala Dunia edisi pertama pada 1930. 20 tahun berselang mereka menambah koleksi trofinya jadi dua. Namun setelah itu prestasi Uruguay seperti terlelap dalam tidur panjangnya.
Prestasi terbaik negara yang termasuk kekuatan sepakbola Amerika Latin itu hanyalah menjadi juara keempat di Swiss 1954 dan Meksiko 1970. Sisanya Uruguay paling banter masuk babak 16 besar di Meksiko 1986 dan Italia 1990.
Pada Jerman 1976 dan Jepang-Korsel 2002 Uruguay tersingkir di fase grup. Sisanya mereka tak lolos sebanyak enam kali yaitu di di 58,78,82,94,98 dan 06. Sungguh miris melihatnya jika menilik pada dua titel Piala Dunia yang dipunyai Uruguay.
Namun di Afrika Selatan kali ini peruntungan Uruguay berubah. Seakan ingin bangun dari mimpi buruknya,Uruguay tampil brilian dengan permainan ngotot dan serangan balik cepat.
Hasilnya mereka lolos ke perdelapanfinal sebagai juara Grup A yang dihuni tuan rumah Afsel dan juara dunia 1998 Prancis. Di 16 besar mereka bertemu kuda hitam Korsel, Sabtu (26/6) malam WIB dan lagi-lagi Uruguay menunjukkan konsistensinya.
Sempat disamakan oleh lawan setelah unggul 1-0, Uruguay akhirnya berhasil melaju ke 8 besar lewat gol kedua Luis Suarez. Kini Uruguay ada di perempatfinal pertamanya sejak PD 1970 dan menunggu pemenang partai Amerika Serikat kontra Ghana.
Kita lihat sejauh apa langkah 'Tim Biru Langit' asuhan Oscar Tabarez kali ini.
0 comments:
Post a Comment