Setelah Dewi Dewi bubar, salah satu mantan personelnya, Ina atau Carolina Agustine Kamarie bersolo karir. Dengan karir barunya, Ina pun berusaha membangun imej ibu muda yang penyayang namun tetap terlihat nakal dan seksi. Album 'Self Title: Carolina Kamarie' membuka karir Ina sebagai penyanyai solo perempuan. Jenis musik yang diambil masih kental jazz. Hanya saja perempuan kelahiran 18 Agustus 1986 itu mengklaim albumnya tak sepenuhnya kental dengan suasana jazz.
"Aku bukannya sulit mau melepas unsur jazz, memang di album perdana ini aku mau tetap ada unsur sosok Carolina. Warna musiknya sebenarnya pure pop, cuma ini pop to jazzy," katanya saat ditemui di Jalan Margasatwa No. 7, Jakarta Selatan, Jumat (26/3/2010). Terus terang, lajut Ina, ia tak bisa seratus persen melepaskan karakter dan jiwa jazzynya. Hal itu dikarenakan pengaruh musik dasar Ina adalah jazz. Lain halnya dengan karakter bermusik, dari segi gaya dan penampilan, Ina tak begitu sulit meninggalkan imej Dewi Dewi yang glamour. Makanya di karir barunya sebagai penyanyi solo, Ina mengubah penampilannya.
"Aku sekarang bawa imej yang cheerful, ceria, seorang ibu muda yang penyayang. Tapi tetap terlihat naughty dan tetap terlihat sexy," jelas Ina. Di album perdananya, ibu satu anak itu pun menciptakan hampir semua lagu. Sebanyak delapan lagu Ina ciptakan semenjak usia kehamilan anaknya, Ben Sebastian Kamarie, berusia delapan bulan. Selebihnya Ina menyanyikan lagu ciptaan sang suami, Beben. Ina juga mendaur ulang lagu 'Hujan Gerimis' karangan Benyamin S. Ina bercerita betapa album perdananya dibuat dengan menguras keringat banyak pihak. Seluruh pengerjaan album melibatkan seluruh keluarganya. Sehingga budget yang dikeluarkan juga minim.
"Di project ini memang semua keluarga dilibatkan, ayah saya sebagai eksekutif produser, produser kita berdua, aku sama Beben," kata Ina.