Selamat Jalan Ken Olsen, Sang Pionir Komputer

Dunia kehilangan Ken Olsen, salah satu tokoh berpengaruh di era digital saat ini. Ken yang selama ini dikenal sebagai pionir komputer meninggal dunia dalam usia 84 tahun, Minggu (6/2/2011). Ken Olsen adalah pendiri dan mantan CEO Digital Equipment Corporation, perusahaan yang membuat komputer digital pertama untuk kebutuhan komersial.
"Seorang inventor, ilmuwan, dan entrepreneur, Ken Olsen adalah salah satu pionir nyata di industri komputer," tulis Bill Gates, pendiri Microsoft, dalam surat kepada Gordon College, institusi tempat Olsen terakhir mengabdi hingga akhir hayatnya. "Ia juga orang yang sangat berpengaruh dalam hidup saya dan pengaruhnya masih penting di Microsoft lewat para insinyur yang dilatih di Digital dan datang ke sini untuk membuat produk perangkat lunak yang hebat," lanjut Bill Gates lima tahun lalu saat pembangunan Ken Olsen Science Center.
Olsen adalah lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT). Di situlah ia bergabung dengan tim pengembang teknologi pertahanan udara dan memori yang kemudian menjadi cikal bakal random access memory (RAM). Pada 1957, ia mendirikan Digital Equipment Corporation (DEC) yang tumbuh menjadi perusahaan dengan 125.000 karyawan di 86 negara. Namun, pada tahun 1990-an, usahnya terus menurun karena gagal mengantisipasi perubahan trenpersonal computer dan akhirnya DEC diakuisisi Compaq pada tahun 1998 senilai 9,6 miliar dollar AS.
Pada 1986, majalah Fortune memasukkannya ke dalam daftar pengusaha paling berpengaruh sepanjang sejarah bisnis di Amerika. Namanya juga dicatat dalam National Inventors Hall of Fame pada 1990 dan Computer History Museum pada tahun 1996 serta mendapatkan National Medal of Technology tahun 1993.
"Ken Olsen adalah seorang pionir di era komputer. Namun lebih dari itu, ia juga seorang yang terkenal baik. Ia adalah dermawan besar yang menyumbang dengan diam-diam, tidak pernah berharap pujian dan terima kasih. Kontribusi Ken dalam bisnis, kepemimpinan, dan inovasi teknologi sulit tertandingi," ujar Tom Phillips, mantan chairman Raytheon, dalam komentarnya.

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts